Kamis, 23 Juli 2009

Di Simpang Raya Korban Berjatuhan

Lima orang diduga. Karyawan sebuah rumah makan. Patut waspada.

Oleh : Deny M Yunus

Pengunjung, pasien, petugas medis dan karyawan RSUD Ulin Banjarmasin, mendadak mengenakan masker menutup hidung dan mulut mereka. Itu mereka lakukan dengan alasan takut tertular penyakit mematikan, flu babi (swine flu) atau H1N1. Penyakit ini memang diketahui bisa menular melalui udara atau pernafasan.

Hari itu, Kamis (23/7) sekitar pukul 15.00 Wita, petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel dan Kota Banjarmasin, membawa lima orang yang diduga menderita penyakit ini. Kelimanya, Yudi (20), Jajang Sofian (19), Asep (21), Hendra (21), dan Irfan (16), merupakan pelayan di Rumah Makan (RM) Simpang Raya, di Jalan Gatot Subroto No 87 B, Banjarmasin Timur.

Kelimanya kemudian dirawat di ruang Isolasi Bougenvil, yang khusus disediakan rumah sakit itu untuk menangani pasien flu babi. Sebelumnya, keempat kamar di ruangan itu disiapkan untuk isolasi pasien flu burung. Namun hingga meredanya wabah flu burung, tak ada satu pun pasien yang dirawat di ruangan itu. Ruangan itu fungsi awalnya untuk pasien kanker.

Kepala Seksi Humas dan Informasi RSUD Ulin Banjarmasin, HM Yusuf, membenarkan adanya lima orang yang dirawat dengan dugaan mengidap penyakit flu babi. Kasus ini yang pertama kali ditangani oleh pihaknya, sejak wabah flu babi santer terdengar. Pasca mewabahnya penyakit ini, RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Boejasin, Pelaihari, Tanah Laut (Tala), dijadikan rumah sakit rujukan di Kalsel untuk menangani pasien flu babi.

Menurut Yusuf, pihaknya sudah siap apabila ada pasien yang diduga mengidap flu babi. Selain kesiapan ruang isolasi, petugas medis dan juga dokter di rumah sakit itu, sudah mengikuti pelatihan penangan penyakit ini. “Kami juga menyiapkan incubator untuk pasien anak-anak,” kata Yusuf.

Soal biaya perawatan, ujar Yusuf, karena ini wabah flu babi masuk menjadi KLB, maka semua biaya ditanggung pemerintah. Untuk penanganan wabah ini, pemerintah melalaui Departemen Kesehatan menganggarkan dana sebesar Rp40 milyar.

Menurut Yusuf, kelimanya saat itu masih dalam status dugaan, belum dinyatakan positif mengidap flu babi. Mereka sengaja dijemput oleh tim Dinkes Kalsel dan Kota Banjarmasin, guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) penanganan penyakit ini. “Ini sebagai upaya pencegahan. Kita berharap hasil pemeriksaan negatif,” kata Yusuf kepada URBANA.

Petugas medis penangan penyakit flu babi RSUD Ulin Banjarmasin, H Abidin, mengatakan, sejak dijemput petugas gabungan Dinkes Kalsel dan Kota Banjarmasin, kondisi fisik kelima orang yang diduga terjangkit flu babi, terlihat seperti orang sehat. Karena kelimanya, menderita flu berat beberapa hari sebelum dijemput petugas dari tempat mereka bekerja yang sekaligus mess mereka.

Awalnya saat menderita flu, kata Abidini, mereka mengamali gejala flu babi. Yaitu, demam tinggi antara 38-39 derajat celcius, nyeri otot, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Diperkirakan, petugas medis Dinkes Kalsel, mengetahui dari klinik tempat kelimanya berobat. Lantas, pada Kamis (23/7), kelimanya dijemput ke RSUD Ulin untuk menjalani perawatan dan pemeriksaan, hasilnya memang ada dugaan ke arah mengidap flu babi.

Seorang yang diduga mengidap flu babi ini, Irfan, mengatakan, ia sebelumnya memang menderita flu. Namun setelah berobat, kondisi kesehatannya sudah membaik. Bahkan, ia sudah mulai beraktifitas normal, menjadi pelayan di rumah makan tempat kerjanya. Begitu pula dengan keempat temannya yang sama-sama dirawat di ruang isolasi bersamanya.

Diakui Irfan, ia dengan keempat temannya memang dijemput dari tempat mereka bekerja oleh tim Dinkes Kalsel dan Kota Banjarmasin. Mereka tidak menolak dibawa, karena tim memberi penjelasan, tindakan ini sebagai upaya pencegahan kekhawatiran penularan ke orang lain.

“Saya sebenarnya merasa sudah sehat. Tapi tim medis menjemput, ya kami ikut saja,” katanya ditemui di ruang isolasi Bougenvil RSUD Ulin Banjarmasin, tempat ia dan keempat temannya yang lain.

Nuzul, pengelola RM Simpang Raya, membenarkan, lima karyawan rumah makan itu dijemput tim medis dan kemudian menjalani perawatan di RSUD Ulin Banjarmasin. Namun, ia mengaku tidak mengetahui pasti alasan kelima karyawan itu menjalani pemeriksaan di rumah sakit itu. “Mereka (tim penjemput), cuma bilang ini untuk pemeriksaan dan pencegahan,” kata Nuzul.

Menurut Nuzul, kelima karyawan itu diketahuinya memang sempat menderita flu. Namun setelah menjalani pengobatan, kelimanya sembuh dan sudah bisa beraktifitas normal. Begitu pula ketika tim datang menjemput mereka.

Meski lima pelayannya diduga mengidap flu babi, kata Nuzul, rumah makan yang dikelolanya tetap beroperasi normal. Ia berharap pelanggan tidak terganggu dengan hal ini. Harapannya itu dengan alasan, kelima karyawannya hanya diduga dan perlu pemeriksaan lebih lanjut sehingga diisolasi, belum dipastikan positif. Pihaknya pun terus waspada, termasuk salah satunya tidak menghalangi tim medis melakukan pemeriksaan kepada kelima karyawan itu.

***

Flu babi sebenarnya merupakan penyakit influenza yang disebabkan virus influenza A subtipe H1N1. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, beberapa kasus flu babi yang muncul di Meksiko, merupakan strain baru virus H1N1 yang belum pernah ditemukan. Meski namanya flu babi, namun strain baru ini belum pernah ditemukan pada babi. Ancaman penyakit ini justru pada transmisi dari orang ke orang.

Virus strain baru flu babi ini memang bisa mematikan. Apalagi virus baru ini, bisa menyebar dengan cepat. Sebabnya, tak seorang pun punya kekebalan alami terhadap virus ini. Namun ada beberapa langkah yang bisa dilakukan mencegah penularan flu babi.

Badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan beberapa tips. Pertama, tutupi hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin. Dan buang tisu itu ke kotak sampah.

Berikutnya, sering-seringlah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, khususnya usai batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan. Kemudian, jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut dengan tangan.

Selanjutnya hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang flu. Sebab influenza umumnya menyebar melalui batuk atau bersin penderita. Jika sedang sakit flu, CDC menyarankan jangan masuk kerja atau sekolah, dan beristirahat di rumah.

Tidak ada komentar: